you

Kenapa, disetiap hari dan setiap malamku, harus ku jalani hidup dengan kebisingan kota yang fana ini.,? Sementara nurani inginkan sedikit waktu untuk menyendiri, sedikit waktu untuk mengingatmu, meski sebenarnya ku tak pernah lupa tentangmu,. Selalu saja begini, ku harus selalu memecah pikiranku.
Bayangmu datang, perlahan mengetuk pintu hatiku. Seakan kau memang sudah sangat dekat denganku. Disetiap langkah malamku, kurasakan langkahmu selalu mengiringi perjalananku. Sepertinya bayangan ini tau bahwa aku sedang menunggu sesuatu. Sesuatu yang indah pastinya.
Dengan sangat hati-hati, kubuka pintu hati yang lama tertutup, pintu yang memang kututup karena ku hanya menantimu. Wait for face to face, heart to heart, and hand in hand.
Tapi hanya kosong, kekosongan berujung cahaya silau, yang kurasa sangat mampu untuk mencekik leherku. Kusadari ini semua hanya keresahanku dalam menjalani penantian. Terkadang memang aku sangat menunggumu, tapi ada kalanya cobaan datang berusaha menggugurkan kesetiaanku. Lelah, bosan, dan rasa tak berdaya sering menggerogoti dinding keteguhanku. Takut, tangis, cemburu, cemas semua kutepis demi mengikuti nuraniku. Aku juga tak tau kenapa harus mengikuti nurani, bahkan akupun tak mampu mendengar suara hati kecilku sendiri. Semuanya semakin membuatku tersiksa, tak mudah bagiku untuk mempertahankan kesetiaan, tapi mungkin ini sudah menjadi kehendakNya. Dia yang selalu menyertaiku dalam iman dan doaku. Karena Dia ku mampu menembus bentangan waktu untuk menantimu. Waktu yang panjang, yang bila kubayangkan rasanya tak mungkin ku mampu melaluinya tanpamu. Namun semampu apapun diriku, aku hanya manusia, punya raga yang sewaktu waktu bisa lelah dan pasti ragaku semakin rapuh, bahkan bisa binasa bila memang sudah waktunya. Semua tak dapat kumengerti. Tapi ku hanya pasrah dan ikhlas. Kalaupun jodoh takkan kemana.
Maafkan aku bila ku tak bisa selalu memikirkanmu, aku perlu istirahat untuk menyembuhkan kelelahanku. Semoga esok kumampu memperjuangkan perasaan dan kesetiaanku. Sementara kuletakkan semua beban diatas cintamu, kuharap kau mengerti keadaanku. Semoga Dia meridhoi kita semua, karna ku yakin Dia juga yang merancang dan merencanakan sesuatu yang besar & indah untuk umatnya. Ku tau bahwa Dialah yang paling mengerti semua ini, bukan aku dan bukan pula kamu.
Yang jelas, sekarang ini aku ingin tidur, meskipun sama sekali belum ada waktu untuk tidur. Disetiap sujud dan tidurku, ku selalu mendoakanmu,.